Kamis, 11 November 2010

Skuad Maung Bandung 20102011

y
YUDI KHOIRUDIN 87

ATEP 7

AIRLANGGA 9

BAIHAKKI K 3

C GONZALEZ 99

CECEP S 55

D I A S 26

DADANG 32

E RAMDANI 8

GILIANG A K 12

HARIONO 24

HILTHON 10

ISNAN ALI 25

JEJEN 21

M.AGUNG P 13

MAMAN A 5

MARKUS HORIZON 81

MUNADI 16

NOVA ARIANTO 30

P FRANCES 20

R AFANDI 11

RENDI 71

SAHRIL ISHAK 17

SISWANTO 22

WILDANSYAH 4

Sejarah Pelatih PERSIB

Jovo Cuckovic
Pelatih berkewarganegaraan Serbia ini menjadi pelatih musim kompetisi 2010-2011 setelah mendapat kepercayaan menggantikan Daniel Darko Janackovic
Jaya Hartono
Persib menempati peringkat 3 kompetisi 2008-2009. Kemudian, diperpanjang setahun, tetapi mengundurkan diri pada pertengahan putaran kedua.
Arcan Iuri Anatolivieci
Pelatih asal Moldova ini, menjadi pelatih pada kompetisi 2006-2007 menggantikan Risnandar. Musim berikutnya, masih menjadi pelatih dan menempati peringkat 5.
Juan Antonio Paez
Menjadi penyelamat Persib dari degradasi pada kompetisi 2003. Musim berikutnya 2004-2005, pelatih asal Cile ini membawa Persib naik ke peringkat 6.
Marek Andrejz Sledzianowski
Menangani Persib pada kompetisi IX/2003. Karena prestasi tim buruk pada awal kompetisi, pelatih asal Polandia ini langsung diberhentikan dan diganti Juan Paez .
Deny Syamsudin
Persib menempati peringkat 8 dari 12 konsestan pada kompetisi 2001-2002. Kompetisi sebelumnya, mengemban tugas sebagai asisten pelatih Indra Thohir.
M. Suryamin
Menjadi pelatih pada kompetisi 1998-1999. Kemudian dipertahankan setahun, tetapi mundur pada putaran pertama. Era dia mulai menggunakan pemain-pemain muda.
Risnandar Soendoro
Meloloskan Persib ke babak "12 Besar" Liga Indonesia II/1995-1996 dan kembali menjadi pelatih pada kompetisi 2006-2007, tetapi mundur di putaran pertama.
Indra M. Thohir
Mengantarkan Persib menjuarai Kompetisi Perserikatan 1994 dan Liga Indonesia I 1994-1995. Ia kembali dipercaya pada kompetisi 2001-2002 dan 2005-2006.
Nandar Iskandar
Arsitek Persib saat meraih juara Kompetisi Perserikatan 1986. Ia kembali dipercaya menjadi pelatih Persib selama dua musim pada kompetisi 1996-1997 dan 1997-1998.
Ade Dana
Membawa Persib juara Kompetisi Perserikatan 1989-1990 dan menjadi Runner-up kompetisi 1984-1985 setelah dikalahkan PSMS 3-4 (2-2) melalui adu penalti.
Omo Suratmo
Persib menjadi Runner-up pada Kompetisi Perserikatan 1982-1983 setelah di final dikalahkan PSMS melalui drama adu pinalti 2-3 (0-0).

Penemu hukum dasar Kimia


NAMA PENEMU-PENEMU KIMIA


1. Julius Lothar Meyer menyusun unsur dalam suatu tabel berdasarkan massa atom dan kesamaan sifat-sifat fisika unsur-unsur tersebut.
2. Hedry G. Moseley menyatakan bahwa “sifat unsur merupakan sistem periodik dari nomor atomnya dimana nomor atom merupakan jumlah proton dan elektron sebuah unsur netral”.
3. Suante August Arrhenius menyatakan bahwa “asam adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air, menghasilkan ion H+ dan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion OH-“.
4. Johanes Brosted dan Thomas Lowry menyatakan bahwa “asam adalah zat sebagai pendonor proton dan basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor proton”.
5. Gilbert Lewis menyatakan bahwa “asam adalah suatu zat yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron dan basa adalah zat yang bertindak sebagai donor pasangan electron”.
6. Gay Lussac menyatakan bahwa “volume gas yang bereaksi dengan volume gas saat hasil reaksi akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana”.
7. Boyle menyatakan bahwa “ hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu tetap jika diukur pada tekanan dan suhu yang sama”.
8. Lavoisier (1873) menyatakan bahwa “pada setiap reaksi kimia massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa produk reaksi”.
9. Proust( 1799) menyatakan bahwa “suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama yang tergabung dalam perbandingan tertentu.
10. Richer (1792) menyatakan bahwa “jika dua unsur a dan b masing-masing bereaksi dengan unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka perbandingan massa A dan massa B dalam membentuk AB adalah sama dengan perbandingan massa A dan massa B ketika membentuk AC dan BC”.
11. H. Lux dan H. Flood (1947) menyatakan bahwa “tingkah laku asam –basa berkenaan dengan ion oksida diterapkan pada sistem nonprotonik”.
12. R. G. Pearson (1963) menyatakan bahwa “asam-basa lunak adalah asam-basa yang elektron- elektron valensinya mudah terpolarisas”i.
13. Thomas Midgley(1928) berhasil mensintetis diklorodiflourmetana. CCl2F2 sebagai bagian dari usahanya membuat oefrigeran yang aman.
14. Scheele (1774) membawa konsekuensi pembaruan defenisi asam sebagai senyawa yang mengandung oksigen.
15. Davy (1810) menbuktikan bahwa klorin dan benar-benar unsur baru, bukan senyawa yang mengandung oksigen.
16. J. Belmer (1885) menunjukkan bahwa grafik hubungan antara frekuensi debgan ½n ternyata berupa garis lurus.
17. Thomas Graham (1805-1869) penemu Hukum Graham, penemu ilmu kimia koloid, penemu beberapa istilah kimia koloid antara lain koloid, difusi, osmosis, sol, jel, peptisasi, seneresis, kristaloid College di London.
18. John William Struut Lord Reileigh (1842 – 1919) menemukan dan mengisolir Argon (1895)
19. Charles Augustin De Coulomb (1736-1806) adalah Penemu Hukum Coulomb (1785), penemu neraca punter
20. Louis Victor Duc De Broglie ( 1892 - 1987 ) Penemu sifat gelombang elektron
21. Otto Hahn (1879-1968) penemu pembelahan inti (fisi nuklir,1938), penemu radioactinium (1905), mesothorium (1907) dan protakkctinium (1917)
22. Sir Arthur Stanley Eddington (1882-1994) Penemu astrofisika teori, penemu hukum massa kecemerlangan bintang
23. Carl (Karl) Bosch (1874-1940) Bergius ia mendapat Hadiah Nobel bidang kimia karena menemukan metoda tekanan tinggi kimia
24. Sir John Douglas Cockcroft (1897-1967) adalah ahli penemu akselerator partikel. Penemu cara mengubah unsur dengan proton,
25. Victor Francis Hess (1883-1964) adalah ahli fisika Austria, penemu sinar kosmik (1912)
26. Johannes Hans Daniel Jensen (1907 – 1973) penemu teori struktur kulit inti atom
27. Evangelista Torricelli (1608-1647) adalah ahli fisika Italia, penemu barometer air raksa, penemu Hukum Torricelli, penemu tabung hampa kecil
28. Rudolf Julius Emanuel Clausius (1822-1888) penemu Hukum Termodinamika II, penemu entropi, penemu teori elektorolisis
29. Clarence Frank Birdseye II (1886 - 1956) menemukan proses cepat pembekuan makanan. Ia menemukan lampu yang dipanaskan dengan sinar inframerah. Ia menemukan senapan untuk menembakkan harpun. Harpun adalah alat untuk membunuh ikan paus
30. Bernard Courtois (1777-1838) penemu Yodium
31. Johann Friedrich Bottger (4 Februari 1682 - 13 Maret 1719) orang pertama di Eropa yang membuat porselen
32. Robert Boyle (25 Januari 1627 - 30 Desember 1691) penemu hukum Boyle, penemu pompa hampa udara, penemu konsep atom, orang pertama di dunia yang membedakan unsur dari senyawa, asam dari alkali
33. Niels Henrik David Bohr (1885-1962) penemu Teori Atom Bohr, penemu model tetes cairan untuk model atom,
34. Friedrich Bergius (1884 - 1949) penemu Proses Bergius
35. Lorenzo Romano Amedeo Carlo Avogadro, penemu bilangan Avogadro..
36. Osamu Shimomura, Pemenang Nobel Kimia 2008 menemukan green fluorescence protein atau protein berpendar hijau yang ada pada ubur-ubur
40. Walter Norman Haworth, Penggagas Nama Asam Askorbat mempelajari desain dan pembuatan linoleum.
55. Fritz Haber, orang pertama yang berhasil memfiksasi amonia di laboratorium
61. Glenn Seaborg, penemu unsure plutoniun
62. William S Knowles, penemu sintesis asimetris terkatalisis
63. Jons Jacob Berzelius penemu Cerium, Selenium, Thorium. Ia mengisolir silikon, zirconium, dan titanium. Ia menemukan simbol unsur atau tanda atom, misalnya C untuk Karbon, O untuk Oksigen, H untuk Hidrogen, dan sebagainya. Ia menemukan beberapa istilah kimia yang dipakai hingga sekarang, misalnya : katalis, alotropi, isomeri, polimeri, protein, dan halogen
64. Albert Einstein, penemu Teori Relativitas
67. Balmer, Johann Jakob (1825-1898), tingkat energi electron
68. Bartlett, Neil (1932- ), pembuatan senyawa gas mulai
69. Becquerel, Antoine Henri (1852-1908), keradioaktifan
70. Berzelius, Jons Jakob (1779-1848), lambang unsure
71. Bessemer, Sir Henry (1813-1898), pembuatan baja
72. Brown, Robert (1773-1858), gerak Brown.
73. Buchner, Eduard (1860-1917), alat praktikum
74. Bunsen, Robert Wilhelm Eberhard (1811-1899), alat praktikum
75. Cannizzaro, Stanislao (1826-1910), keadaan standar gas (STP)
76. Cavendish, Henry (1731-1810), penemu hydrogen
77. Chadwick, Sir James (1891-1974), penemu neutron
78. Daniell, John Frederick (1790-1845), sel elektrokimia
79. Erlenmeyer, Emil (1825-1904), alat praktikum kimia
80. Fehling, Hermann (1812-1885), pereaksi untuk aldehida
81. Gay-Lussac, Joseph Louis (1778-1850), hukum Gay-Lussac
82. Gibbs, Josiah Willard (1839-1903), energi bebas (G) dalam termodinamika
83. Grignard, Francois Auguste Victor (1871-1935), sintesis organic
84. Guldberg, Cato Maximilian (1836-1902), tetapan kesetimbangan
85. Millikan, Robert Andrews (1868-1953), penemu harga muatan electron
86. Moseley, Henry Gwyn Jeffreys (1887-1915), penemu nomor atom.
87. Pauli, Wolfgang (1900-1958), teori orbital dan bilangan kuantum
88. Priestley, Joseph (1733-1804), penemu oksigen
89. Raoult, Francois Marie (1830-1901), penemu sifat koligatif larutan
90. Louis Pasteur, penemu pasteurisasi
91. Thomson, Sir Joseph John (1856-1940), penemu electron
92. Tyndall, John (1820-1893), penemu efek Tyndall
93. Van der Waals, Johannes Diderik (1837-1923), penemu gaya antar molekul
94. Van’t Hoff, Jacobus Henrikus (1852-1911), penemu sifat koligatif larutan
95. Volta, Alessandro Giuseppe (1745-1827), penemu sel elektrokimia dan deret Volta
96. Werner Heisenberg (1927), menyatakan bahwa “Suatu uncertainty principle atau asas ketidak-pastian sehubungan tindakan pengamatan terhadap perubahan kondisi objek yang diamati”.
97. A. H. Compton (1921), menyatakan bahwa “elektron mempunyai gerak rotasi pada sumbunya selain gerakan revolusi terhadap inti atom, dan dengan demikian menghasilkan momen magnetik dalam”.
98. Otto Stern dan Walter Gerlach (1992), menyatakan bahwa “bila seberkas uap atom perak netral dilewatkan dalam medan magnetik homogen, ternyata berkas uap atom perak ini terpisah menjadi dua bagian”.
99. George Uhan Blek dan Samuel Goudsmit (1925), menyatakan bahwa “dua keadaan elektron ini dapat diidentifikasikan dengan dua momentum sudut spin”.
100.Wolfgang Pauli (1925), menyatakan bahwa “tidak ada dua elektron pada keadaan yang sama secara serentak dalam suatu atom”.
101.De Broglie mengemukakan bahwa “electron tidak menpunyai lintasan tertentu dan menempati jarak-jarak tertentu dari inti atom”.
102.Niels Bohr mengemukakan bahwa “ atom seperti sistem tata surya, yaitu inti atom sebagai matahari dan elektron sebagai planet-planet disekitarnya”.
103.Johan Wolfgang Doberainer mengemukakan bahwa “unsur terdiri dari tiga kelompok yang disebut triade dobereiner”.
104.Henry Louis Le Chatelier (1850) menyatakan bahwa “ jika pada sistem keseimbangan diberikan suatu aksi maka system akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh aksi tersebut menjadi sekecil-kecilnya”.

 




Sejarah PERSIB BANDUNG

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R.Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.